Tips puasa hari pertama

Seperti yang telah kita ketahui, suatu amalan akan sangat bergantung pada permulaannya, termasuk pada niatnya. Misalnya, sebuah pertandingan balap lari sangat bergantung pada sikap mengambil start yang tepat. Kualitas hari-hari kita juga bergantung pada cara kita mengawali hari, yakni aktivitas yang dilakukan setelah bangun tidur. Terkait puasa Ramadan, mengawalinya dengan baik dan tepat, juga akan sangat memengaruhi puasa di hari-hari selanjutnya hingga satu bulan lamanya. 

Menjelang hari pertama puasa (dan hari-hari selanjutnya di bulan Ramadan), ada beberapa hal yang memerlukan perhatian penuh, pengawasan, atau bahkan pengurangan kebiasaan. Semua upaya ini tentu mengarah pada tuju yang satu, yakni menambah ketakwaan kepada Allah.

 

1. Niat yang Kuat

Ibadah puasa Ramadan dijalankan rutin setiap tahun. Masa-masa ini menjadi satu momen yang istimewa dan ditunggu-tunggu, apalagi semarak Ramadan digaungkan begitu meriah di Indonesia. Namun, perasaan rindu dan bahagia saja tidak pernah cukup karena jangan-jangan, kita hanya menunggu momen-momen saat ngabuburit di sore hari, momen saat sibuk mencari takjil, atau saat menonton hiburan sahur di televisi. Agar ibadah di bulan Ramadan juga berkesan dan konsisten dilakukan sampai akhir, tanamkan niat yang kuat untuk bersedia bersungguh-sungguh beribadah dengan ikhlas dan mengharap pahala dari Allah. 

Hadiah bagi orang yang puasanya diterima Allah (dan kisi-kisinya telah disebutkan barusan) adalah dihapusnya dosa-dosa di masa lalu. Sebagai seorang manusia yang sering sambat dan mengeluh ini, plus banyaknya dosa yang disengaja ataupun tidak, mendapat ampunan Allah adalah hadiah agung yang sangat diperlukan oleh kita semua. Nah, agar memiliki niat yang kuat, kuatkan pula motivasinya, misalnya dengan membaca kembali literatur bacaan tentang keutamaan ibadah di bulan Ramadan. Meski kamu merasa sudah tahu tentang hal ini, percayalah, kamu tetap membutuhkannya sebagai amunisi. Manusia kan tak pernah luput dari lupa dan salah. Imannya pun kadang tinggi kadang rendah.

 

2.  Membuat Target

Jika sudah memiliki niat dan motivasi yang kuat, kini waktunya membuat target. Meski mungkin hasilnya tidak akurat seperti yang direncanakan dan diharapkan, membuat target capaian ibadah di bulan Ramadan akan jauh lebih baik daripada tidak membuat target sama sekali. Sedikit-sedikit dahulu dikerjakan asal kontinu dan semoga menjadi jalan kita diberi restu. Paksakan dulu bertemu dengan Al-Qur'an lebih sering, lama-lama akan merasa nyaman dan tenteram tanpa merasa asing.

Selain target ibadah seperti khatam sekian juz dalam sebulan, menambah atau me-muraja'ah sedikit-sedikit hafalan Al-Qur'an, dan konsisten melaksanakan salat sunah rawatib, membuat target aktivitas lain juga dapat dilakukan. Aktivitas-aktivitas ini dilakukan untuk memberi manfaat pada diri sendiri dan orang lain, tentu diniatkan pula untuk ibadah. Kebiasaan-kebiasaan menonton drakor dan scrolling Instagram berjam-jam bisa perlahan dikurangi. Pemaksaan Pembiasaan ini akan membantu kita untuk hidup lebih produktif. Waktu pun tak terbuang sia-sia.


3. Menyeleksi Santapan Berbuka

Ngabuburit sambil berburu takjil memang menyenangkan, tapi ingatlah bahwa semua hal yang dituruti oleh hawa nafsu (buruk) akan berujung tidak baik. Biasanya, apalagi pada hari pertama puasa, kita sangat sibuk memikirkan santapan yang cocok untuk berbuka puasa. Makanan dan minuman dari yang hangat hingga dingin tersedia. Rasa manis, asin, pedas, beragam rasa semua ada. Hidangan santan, dari gulai hingga kolak ikut menghiasi meja. Alih-alih berpuasa membuat tubuh kita sehat, jangan sampai jadi rusak hanya gara-gara gaya makan kita yang sembarangan.     

Karena kebetulan minyak goreng sedang mahal dan harga gorengan ikut mahal juga, mengurangi jatah membeli gorengan untuk berbuka bisa menjadi pilihan. Ini bukan anjuran mematikan rezeki orang lho, ya. Karena orang Indonesia tak pernah lepas dari bala-bala, gehu, dan sejenisnya, pastikan asupan sayuran, buah-buahan, juga air putih tercukupi dengan baik!


4. Menyiapkan Harapan

Seperti sekolah, puasa di bulan Ramadan adalah ujian dan pembelajaran. Jika saat sekolah dulu kita berharap lulus dengan nilai bagus, pada momen ini pun kita selayaknya mengharapkan hal yang sama. Harapan agar kita juga mendapatkan beragam keutamaan di bulan Ramadan ini perlu ditanam, dipupuk, dan disiram terus-menerus tiada henti. Kita tidak tahu amalan mana yang akan diterima oleh Allah, maka sebab itu kita menyisipkan harapan di setiap amalan. Harapan yang terawat dengan baik dengan disertakan sepaket doa, usaha, dan ikhlas, akan membuahkan hasil yang harum nan manis. Semoga kita bisa menjadi salah satu pemiliknya.


Jika sudah menyiapkan keempatnya pada hari pertama puasa (bahkan sebelumnya) dengan baik, insyaallah keempatnya akan berlanjut dilakukan dengan baik pula di hari-hari berikutnya. Jika kamu melewatkan hal ini di hari pertama, tidak mengapa. Lakukan di hari itu juga dan kerjakan secara kontinu. Selamat menjalankan ibadah puasa! 

Related Posts