Saat kecil dulu di sekolah, selalu ada pelajaran dan perkenalan diri tentang hobi. Selain itu, ada masa saat kita saling bertukar kertas binder dan mengisi biodata. Bagian hobi pun tak pernah luput untuk diisi. Hobi yang umum disebut oleh anak-anak Sekolah Dasar ini tidak jauh dari hobi menonton televisi, bermain, bermain sepak bola, berenang, makan, belajar, olahraga, dan jajan. Semua anak bersemangat memperkenalkan hobinya, menunjukkan bahwa dirinya paling unik, paling biasa aja, paling rajin, dan paling lainnya. 

Tak disangka, berbelas-belas tahun kemudian, saat ditanya "Apa hobimu saat ini?" saya justru bingung untuk menjawab. Bagi kaum rebahan yang aktivitasnya dari handphone dan laptop, menentukan hobi saat ini pasti tidak jauh dari dua gawai tersebut, kalau bukan untuk mencari hiburan, ya untuk mencari uang. Namun, jika dilihat dari definisi sesuai KBBI yang mengartikan hobi adalah sebagai kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, dan bukan sebagai pekerjaan utama, hobi menatap layar dua gawai untuk mencari uang bukanlah jawabannya. Lalu, apakah mencari hiburan dari gawai tersebut bisa disebut sebagai hobi? Misalnya, hobi scroll beranda twitter? Bukankah itu sebagai aktivitas biasa-saja-yang-gak-ada-unik-uniknya? Eh, tapi apakah hobi perlu unik? Kalau dari definisi barusan, hobi adalah kesenangan yang istimewa. Bisa jadi tidak perlu unik, yang penting istimewa kayak kamu.

Jika scroll media sosial sudah menjadi aktivitas umum yang pasti dilakukan oleh hampir semua kaum milenial saat ini, mungkin saya akan menjawab opsi lain. Saya saat ini sedang senang menonton drama korea. Aktivitas (yang menurut saya istimewa) ini hampir selalu saya kerjakan di waktu senggang (kecuali saat bulan Ramadan hehehe). Niat awalnya adalah untuk bahan konten ulasan di blog karena saya sempat kehabisan ide tulisan. Namun, sayangnya, banyak juga drama yang tak saya bereskan sampai akhir (karena nonton beberapa drama dalam satu musim) dan banyak pula drama yang khatam saya tonton tapi tak sempat (alias saya tunda-tunda yang akhirnya lupa) untuk diulas. Meski begitu, saya tetap menikmati drama yang disuguhkan oleh para korporat entertainment negeri ginseng tersebut. Kalau begitu, apakah menonton drama korea bisa masuk dalam hobi saya? 

Beberapa bulan terakhir, saya juga bertekad untuk menuntaskan bacaan dari buku-buku yang baru setengahnya saya baca atau sama sekali belum dibaca. Kebanyakan dari buku-buku tersebut bukanlah buku fiksi. Jika buku tersebut sudah tuntas dibaca, saya berniat untuk menulis ulasannya di blog agar dapat membantu teman-teman yang lain dalam mencari referensi. Namun, sayangnya, membaca buku tidak saya lakukan setiap hari. Apakah hobi (baca: kegemaran istimewa yang dilakukan di waktu senggang) perlu dilakukan setiap hari? Tidak juga, kan? Kalau begitu, berenang mungkin menjadi hobi saya selanjutnya. Semenjak saya akhirnya bisa berenang saat kuliah (dan melepas rasa trauma saya), aktivitas berenang akhirnya masuk jadi kegiatan favorit saya. Meski tidak dilakukan setiap minggu dan hanya dilakukan saat senggang (mengingat lokasinya yang jauh), bisakah berenang masuk dalam list hobi saya? 

Rasanya, makin dewasa, hobi dianggap sebagai me time, sebagai aktivitas menyenangkan di tengah hiruk-pikuk kehidupan. Apa pun hobinya, semoga tetap sehat wal 'afiat dan selalu bahagia, ya!  

Related Posts