Menikmati keindahan Kali Cokel di Pacitan

Pantai Kasap yang berlokasi di Pacitan, disebut-sebut sedang viral saat ini karena keindahannya mirip tempat wisata Green Canyon, Pangandaran. Setidaknya, begitulah informasi yang saya terima dari rombongan saya saat berwisata ke pantai daerah Pacitan, Jawa Timur. Hal ini pulalah yang menjadi destinasi wisata pilihan kami selanjutnya setelah dari Pantai Watu Karung.

Karena tiba di Pantai Watu Karung lebih-kurang pukul setengah 6 pagi, kunjungan ke tempat kedua masih terbilang pagi pula, yakni sekitar pukul 9. Saat itu, tujuan kami adalah Pantai Kasap. Jarak dari Pantai Watu Karung ke Pantai Kasap tidak jauh, hanya 1,9 kilometer atau berdurasi 6 hingga 7 menit. Hal pertama yang kami dapati saat Google Maps telah menyatakan "sudah sampai" adalah sebuah sungai cukup lebar dan jernih, bernama Kali (sungai) Cokel. Tentu saja kami bingung, "Di mana pantainya?" Namun, ternyata oh ternyata, untuk masuk ke area pantai, cukup dengan berjalan kaki saja karena akses masuk berupa jalan kecil yang tak jauh dari sungai tersebut.



Bertengger banyak perahu di  Kali Cokel, terlebih ada pula pelampung-pelampung yang disimpan di pinggir sungai, membuat kami bertanya-tanya kepada petugas. Kali Cokel ini ternyata menjadi satu sungai favorit wisatawan karena para wisatawan dapat mengarungi sungai dengan perahu kecil. Dengan informasi tersebut, kami memutuskan untuk mengarungi Kali Cokel terlebih dulu sebelum pergi ke pantai.


Harga tiket perahu dihitung per orang, yakni 20 ribu rupiah. Jumlah penumpang perahu dibatasi paling sedikit dua orang dan maksimal lima orang. Ada dua jalur yang diarungi oleh perahu ini, yakni jalur pertama ke sebelah kiri sungai (dilihat dari jalan) dan jalur kedua ke sebelah kanan sungai (sumber mata air). Dua jalur ini memiliki keistimewaan yang mengesankan sekaligus menegangkan. 

Di jalur pertama, kami mengarungi sungai dan melihat perahu-perahu nelayan yang bertengger dekat jembatan. Istimewanya, kami cukup terkejut saat laju perahu mulai cepat ketika berbelok, lalu kami temukan laut lepas dengan ombak yang cukup kencang. Yaa betul, kami diajak berlayar sedikit agak jauh ke laut lepas meski tidak sampai ke tengah (mengingat ombak yang begitu tinggi dan berbahaya). Di jalur ini, ada sensasi yang cukup menegangkan karena kami tidak berekspektasi sama sekali akan diajak ke laut. Suasana dengan air sungai yang semula tenang, seketika menjadi riuh dengan gelombang ombak.

belokan dari sungai menuju laut lepas

berada di laut

percikan air dengan ombak

Sementara itu, di jalur kedua, suasana yang kami dapati justru sebaliknya. Kami diajak mengarungi sungai yang tenang, adem, dan asri, menuju sumber mata air. Di sumber mata air ini, kami diberikan waktu untuk berenang (bagi yang mau) selama 15 menit. Berdasarkan penuturan petugas yang mengendarai perahu, kedalaman air di sumber mata air ini adalah 3-4 meter.

Baca juga: Menyusuri Pantai-Pantai Indah di Pacitan Jawa Timur 


Dengan membayar hanya 20 ribu rupiah, kami benar-benar dimanjakan oleh keindahan dan keasrian Kali Cokel, sekaligus menikmati deburan ombak Pantai Kasap. Saya yang sebelumnya ngantuk puol karena kurang tidur, mendadak cenghar alias segar bugar saat berada di atas perahu. Saat mengarungi Kali Cokel pun, saya seperti diajak mengarungi sungainya surga dunia. Biasanya, ada sungai-sungai tertentu yang membawa sensasi seram karena rimbunnya pohon atau airnya yang terlihat begitu dalam. Namun, Kali Cokel ini, memberikan sensasi yang berbeda dan justru sangat menenangkan. Informasi tambahan yang saya dapatkan dari Mas sopir perahu, Kali Cokel menjadi sungai wisata karena aliran airnya yang terhubung langsung ke laut. 


Selepas puas berenang, kami kembali ke tempat perahu bertolak semula. Bagi yang ingin bersih-bersih (setelah berenang), ada banyak kamar mandi yang tersedia di jalan kecil menuju Pantai Kasap. Untuk mandi di kamar mandi tersebut, dihargai 5 ribu rupiah, sedangkan BAK 2 ribu rupiah dan BAB 3 ribu rupiah. Masih terbilang harga yang normal. 

Saat ke Pantai Kasap (setelah berenang di Kali Cokel), kami disuguhkan dengan deburan ombak yang jauh lebih keras dan berbahaya dibandingkan dengan Pantai Watu Karung. Ada pula rerumputan dan tanah sedikit lapang yang bisa dipakai untuk berkemah (karena saya melihat bekas api unggun). Keunggulan lainnya, untuk masuk ke Pantai Kasap, kami tidak perlu membayar tiket atau karcis alias gratis. 

Untuk yang berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Pacitan bisa menjadi destinasi wisata indah yang murah meriah. 

Related Posts