foto: freepik.com


Salat menjadi ibadah wajib yang dilakukan oleh umat Muslim. Bahkan, ibadah salat menjadi ibadah yang akan lebih dulu ditanya saat hari pertanggungjawaban kelak. Selain terpenuhinya salat wajib lima kali sehari, kualitas salat juga menjadi tolok ukur kualitas ibadah seseorang. Ibadah salat hakikatnya sebagai salah satu wujud penghambaan diri kepada Allah. Oleh karena itu, salat sepatutnya dilakukan secara khusyuk dan fokus menghadap Allah SWT.

Meski sulit untuk dapat khusyuk seratus persen dari awal hingga akhir salat, kita tetap harus mengusahakannya agar salat tidak sekadar ritual gerakan atau ala kadarnya. Padahal, salat yang khusyuk dengan menghadirkan hati yang khusyuk, akan berdampak pada kualitas hidup kita, lho! Itu mengapa salat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar. Agar kita dapat salat secara khusyuk, ada beberapa hal yang perlu dilakukan.


Menyiapkan Diri sebelum Salat secara Sempurna

Syarat sah salat adalah berwudu. Oleh karena itu, lakukanlah wudu dengan sempurna, tidak terburu-buru, tetapi tidak memboroskan air. Usahakan untuk tidak menahan buang air kecil atau besar sebelum dan saat salat. Selain itu, perhatikan baju dan tempat salat dengan baik agar terhindar dari sesuatu hal yang najis.

  

Salat di Awal Waktu

Kita tentu sudah hafal dengan surah Al-Ma'un yang sudah diajarkan sejak kecil, bukan? Pada ayat 4 dan 5, Allah memperingatkan kita tentang celakanya orang-orang yang salat, yakni orang-orang yang lalai dalam salatnya. 

"Maka celakalah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai dalam salatnya," (Al-Ma'un: 4-5)

Orang-orang yang lalai terhadap salatnya adalah orang-orang yang menganggap remeh salat, misalnya ia tidak menganggap salat adalah sesuatu hal yang wajib dilakukan sehingga salatnya dilakukan secara bolong-bolong (tidak 5 waktu) atau bahkan tidak salat sama sekali. Selain itu, orang-orang yang lalai dalam salatnya juga adalah mereka yang menunda-nunda salat. Ia tidak menyegerakan salat saat azan berkumandang dan justru mengakhirkannya. Padahal, saat kita bersegera memenuhi panggilan Allah untuk salat, Allah pun akan bersegera memenuhi kebutuhan kita.  


Bersikap Tenang dan Tidak Terburu-buru

Salah satu hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan selanjutnya adalah bersikap tenang atau tuma'ninah. Saat salat, usahakan menyempurnakan posisi tubuh dengan diam sebentar. Saat kita rukuk, misalnya, sempurnakan posisi rukuk dengan punggung lurus sejajar sambil meresapi bacaan rukuk. Begitu pun saat kita iktidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan duduk tasyahud. Dengan bersikap tuma'ninah dan tidak terburu-buru, kita tidak akan merasa capek, otot tubuh pun bahkan terasa lebih relaks. 


Memahami Bacaan Salat

Hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah memahami bacaan salat. Itu mengapa menghafal arti bacaan salat sudah diajarkan pula sejak kecil agar memori dalam ingatannya tidak mudah lupa. Memahami bacaan salat begitu penting agar hati ikut 'ibadah', tidak sekadar ritual gerakan saja. Dengan memahami arti bacaan salat, kita akan mendapat ketenangan yang indah, makin merasa sedang dicintai Allah, dan merasa sedang benar-benar menghamba kepada Sang Pencipta.


Salat sambil Mengingat Kematian

Tidak ada yang mengetahui batas kehidupan kita di dunia. Dengan mengingat kematian saat salat, kita bisa lebih fokus dan khusyuk seolah-olah itu adalah salat terakhir kita. Dengan mengingat kematian pula, kita dapat melepaskan semua ikatan dunia dan fokus memahami bacaan salat.


Bertobat kepada Allah

Salat sesungguhnya menjadi sarana seorang hamba untuk menghamba sekaligus berkomunikasi kepada Allah. Di dalamnya, terdapat banyak sekali doa untuk kebaikan dunia dan akhirat. Manfaatkan momen salat ini untuk terus bertekad memperbaiki diri, termasuk bertobat kepada Allah.


Salat Seakan Menghadap Allah Langsung

Dengan merasakan dan membayangkan salat seakan menghadap kepada Allah secara langsung, kita akan lebih bersungguh-sungguh dalam menghamba dan berdoa kepada Allah. Kita pun secara otomatis akan lebih fokus dan khusyuk karena memang hakikatnya Allah Maha Melihat kita, tetapi kita yang sering terlupa.  

Related Posts