Buku Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya: Kisah Sufi dari Madura adalah buku yang dari judulnya saja sudah sangat menarik perhatian saya. Buku yang pertama kali diterbitkan tahun 2016 ini saya beli pada tahun 2018 lalu (dengan tampilan cover lamadan sebenarnya saya lebih suka dengan cover lama ini) di Shopee Mojok Store. Apa yang membuat saya jatuh cinta dengan buku ini? Sang penulis, Rusdi Mathari, berhasil mengemas kumpulan cerita pendek menjadi sebuah bacaan yang menghibur sekaligus berbobot. 

Pada awalnya, Rusdi Mathari menulis kisah Cak Dlahom, tokoh utama dalam cerita, untuk sebuah cerita seri di situs web Mojok.co. Karakter Cak Dlahom dibuat sebagai seorang sufi dari Madura yang dipandang "gila" oleh orang-orang sekitarnya. Cerita seri ini ditulis khusus saat bulan Ramadan selama dua tahun berturut-turut. Oleh karena itu, di dalam buku, terdapat dua judul besar: Ramadan Pertama dan Ramadan Kedua. Karena banyaknya orang yang menggemari kisah Cak Dlahom ini, cerita seri Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya akhirnya dibukukan.


Bacaan yang Cocok dan Menghibur untuk Mengisi Waktu di Bulan Ramadan

Karena cerita seri kisah sufi dari Madura ini semula tayang di situs web saat Ramadan, kisah-kisah di dalamnya pun tak lepas dari suasana Ramadan. Cerita diawali dengan kisah warga di kampung Cak Dlahom yang bersih-bersih masjid menjelang Ramadan tiba. Dari kesibukan warga ini, Cak Dlahom celetuk bertanya kepada warga apakah benar mereka merindukan Ramadan ataukah hanya sekadar ritual belaka. Hari-hari berikutnya, cerita yang berlatar suasana Ramadan makin bervariasi dengan celetukan-celetukan Cak Dlahom, yang tentu membuat saya ikut berpikir dan penasaran dengan jawaban yang dilontarkan Cak Dlahom. 

Sebagai bulan pendidikan, bulan untuk belajar menyucikan hati dan diri, juga memperbaiki ibadah-ibadah kepada Allah, buku Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya bisa menjadi salah satu rekomendasi bacaan yang menghibur sekaligus mengajarkan pembacanya. Di dalam bukunya, Rusdi Mathari mengangkat banyak hal seputar ibadah secara mendasar, termasuk seputar ibadah di bulan Ramadan. Beberapa di antaranya juga terdapat isu-isu keagamaan yang pernah atau sedang berlangsung di Indonesia. Tentu saja, karena Cak Dlahom adalah karakter utama sebagai "sufi dari Madura", hal-hal penting yang disampaikan pun dikemas berupa konflik kecil, pertanyaan, ataupun pernyataan yang "nyeleneh" dari Cak Dlahom sendiri.


Unik dan Menarik

Hal-hal yang disampaikan di dalam buku ini cukup berfilsafat karena materi atau topiknya dibahas secara cukup mendalam dan mendasar. Meski begitu, buku yang mengenalkan aplikasi tasawuf dalam kehidupan ini dikemas dengan begitu ringan dan "nyastra". Jadi, para pembaca akan makin betah untuk terus melanjutkan halaman, apalagi didukung dengan karakter-karakter lain yang unik, seperti Mat Piti, Romlah, Dullah, dan lain-lain. 

Meskipun kisah-kisah yang Rusdi Mathari ambil banyak terinspirasi dari kisah yang disampaikan seorang sufi, Syekh Maulana Hizboel Wathany Ibrahim, juga terinspirasi dari cerita yang disampaikan Emha Ainun Najib, Rusdi Mathari berhasil membangun karakter Cak Dlahom bersama karakter lainnya menjadi suatu karakter yang khas. Dengan begitu, buku Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya menjadi buku yang unik dan menarik untuk dibaca. 

Kisah sufi dari Madura ini juga berhasil membuat saya geleng-geleng kepala, mengerutkan dahi, ketawa-ketiwi sendiri, merenung, kesal, bingung, bahkan tersenyum kala membaca buku ini. Saya rasanya diajak bermain-main oleh gaya pikir sang tokoh yang sering out of the box dan sering berakhir dengan anggukan kepala. Meski begitu, tentu ada saja pembaca yang merasa tidak cocok dengan bahasan dan cara penyampaian yang mungkin dianggap terlalu "ekstrem" atau "keluar jalur". Dalam hal ini, di beberapa bagian, saya pun menganggap dan merasakan hal tersebut. 

Namun, secara umum, karena unik dan menarik, buku ini menjadi salah satu buku favorit saya dan buku yang ingin saya review sejak lama (tapi baru kesampean sekarang hehe). Buku ini juga menjadi salah satu buku yang saya rekomendasikan sebagai bacaan ringan dan pelepas penat. Meski materi yang disampaikan tidak saya telan secara mentah-mentah, ada banyak pelajaran dan hiburan yang bisa saya ambil. Untuk yang ingin membaca buku ini, siap-siap berkenalan dengan Cak Dlahom dengan segala tingkahnya, ya!         


Beli buku Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya yang bisa kamu pilih di sini:    

Related Posts